Hakikat Ilmu Ekonomi Pembangunan

Cakupan ilmu ekonomi politik
(political economy) lebih luas dari jangkauan ilmu ekonomi tradisional. Fokus
khususnya antara lain adalah proses-proses sosial serta institusional yang
memungkinkan kelompok-kelompok elit ekonomi dan politik mempenga ruhi alokasi
sumber daya produktif yang persediaannya selalu terbatas (langka), sekarang
atau di masa yang akan datang, baik secara khusus untuk keuntungan sendiri atau
kelompok maupun secara umum untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang lebih
luas. Dengan demikian, ilmu ekonomi politik itu pada intinya membahas kaitan
antara ilmu politik dan ilmu ekonomi, dengan perhatian utama pada peranan kekuasaan dalam
pembuatan keputusan ekonomi.
Sedangkan ilmu ekonomi
pembangunan (development economics) mempunyai ruang lingkup yang lebih luas
lagi. Selain memperhatikan masalab efisiensi alokasi sumber daya produktif yang
langka (atau yang tidak terpakai) serta kesinambungan pertumbuhan dari waktu ke
waktu, ilmu ekonomi pembangunan juga memberi perhatian pada mekanisme-mekanisme
ekonomi, sosial, politik, dan kelembagaan, baik yang terkandung dalam sektor
swasta maupun yang terdapat di sektor publik. Semua mekanisme itu sangat
diperlukan demi terciptanya suatu perbaikan standar indup secara cepat (paling
tidak menurut standar historis) dan berskala luas bagi masyarakat di Asia,
Afrika, dan Amerika Latin yang selama ini masili terus bergulat dengan
masalahmasalah kemiskinan, buta huruf, dan bahkan kelaparan. Berbeda dari
negara-negara maju (MDCs, more developed countries), sebagian besar pasar
komocliti dan sumber daya di negara-negara Dunia Ketiga (LDCs, less developed
countries) sangat tidak sempurna, pihak konsumen maupun pihak produsen
sama-sama tidak memiliki informasi pasar yang memadai. Kondisi masyarakat
maupun perekonomiannya sangat sering mengalami berbagai peruhahan struktural
yang amat mendasar. Situasi disekuilibrium atau ketidakseimbangan pasar sering
kali terjadi (artinya, harga tidak mampu menyeimbangkan tingkat penawaran dan
tingkat permintaan). Dalam banyak hal, kalkulasi ekonomi sangat dipengaruhi
oleh pertimbangan-pertimbangan atau prioritas politik dan sosial. Dalam kalimat
lain, kepentingan ekonomi acap kali dikalahkan atau dinomorduakan oleh hal-hal
yang bersifat nonekonomis mulai dari keharusan atau kehendak untuk membangun
sebuah sosok bangsa Baru yang kokoh dan bersatu (ini terjadi di Afrika),
penggantian tenaga ahli asing dengan tenaga ahli setempat, kebutuhan
penyelesaian konflik antara suku-suku bangsa ataupun kelompok-kelompok etnik
yang secara historis senantiasa berseteru, sampai prioritas pelestarian
tradisi-tradisi keagamaan dan budaya. Pada tingkat individual,
kepentingankepentingan keluarga, klan atau trah, agama, dan kepentingan suku
acap kali juga mengalahkan serta menyisihkan utilitas dari kepentingan swasta
dan pribadi atau kalkulasi maksimalisasi keuntungan.
Jadi, jelaslah bahwa jangkauan atau
cakupan ilmu ekonomi pembangunan itu lebih luas dari ilmu ekonomi
neoklasik tradisional atau bahkan ilmu ekonomi politik. Logika utamanya adalah
karena ilmu ekonomi pembangunan tersebut langsung berkaitan dengan keseluruhan
proses politik, budaya, dan ekonomi yang diperlukan untuk mempengaruhi
transformasi struktural dan kelembagaan yang cepat dari seluruh masyarakat demi
menghasilkan rentetan keinajuan ekonomi yang benar-benar bermanfaat, dan
melalui proses yang efisien, bagi sebagian besar penduduk. Bertolak dari
kcnyataan tersebut, maka tidak seperti ilmu ekonomi pada umumnya, ilmu ekonomi
pembangunan menganggap penting mekanisme yang membuat keluarga, daerah, dan
seluruh bangsa terperangkap dalam kemiskinan, dan juga strategi yang paling
efektif untuk dapat melepaskan diri dari perangkap tersebut. Ilmu ekonomi
pembangunan juga mengakui manfaat peranan pemerintah yang lebih besar dan
berbagai tingkatan perumusan atau perencanaan keputusan ekonomi serta
pelaksanaannva secara terkoordinasi demi mengarah kepada transformasi ekonomi
yang diinginkan. Dalam tahun-tahun terakhir, aktivitas dari organisasi
nonpemerintah (LSM), balk nasional maupun internasional telah berkembang sangat
cepat dan menerima perhatian yang meningkat.
Bertolak dari heterogenitas
negara-negara Dunia Ketiga yang begitu besar dan proses pembangunan yang begitu
rumit, maka ilmu ekonomi pembangunan hams bersifat eklektis, yakni
mengkombinasikan berbagai konsep dan teori yang relevan dari analisis ilmu
ekonomi tradisional dengan model-model Baru dan pendekatan yang lebih
multidisipliner serta Lain dari kajian-kajian sejarah dan pengalaman
pembangunan kontemporer di Afrika, Asia, dan Amerika Latin. Dewasa ini, ilmu
ekonomi pembangunan merupakan sebuah disiplin yang penuli dengan terobosan,
penuh dengan berbagai penemuan data dan teori yang ban*. Terri-teori dan statistik ini kadang-kadang mendukung, tetapi
kadang-kadang menentang cara pandang tradisional mengenai dunia. Namun, tujuan
akhir ilmu ekonomi pembangunan tidak berubah, yakni untuk memungkinkan kita
lebih memahami perekonomian negara-negara Dunia Ketiga guna memudahkan upaya
perbaikan standar hidup bagi mayoritas penghuni bumi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar