menu

Scriptnya panjang sob

Kamis, 17 Mei 2012

Proses Pembentukan Kabut


Proses Pembentukan Kabut
Pernahkah kamu melihat kabut? Apakah kabut itu? Kabut adalah kumpulan tetestetes
air yang sangat kecil yang melayang-layang di udara. Kabut mirip dengan awan,
perbedaannya, awan tidak menyentuh permukaan bumi, sedangkan kabut menyentuh
permukaan bumi. Biasanya kabut bisa dilihat di daerah yang dingin atau daerah yang
tinggi. Bagaimana kabut bisa terbentuk?
Pada umumnya, kabut terbentuk ketika udara yang jenuh akan uap air didinginkan
di bawah titik bekunya. Jika udara berada di atas daerah perindustrian, udara itu mungkin
juga mengandung asap yang bercampur kabut membentuk kabut berasap. Campuran
tersebut menjadikan pedas di mata dan dapat menyebabkan orang terbatuk. Di kotakota
besar, asap pembuangan mobil dan polutan lainnya mengandung hidrokarbon dan
oksida-oksida nitrogen yang diubah menjadi kabut berasap fotokimia oleh sinar matahari.
Ozon dapat terbentuk di dalam kabut berasap ini menambah racun lainnya di dalam
udara. Kabut berasap ini mengiritasi mata dan merusak paru-paru. Seperti hujan asam,
kabut berasap dapat dicegah dengan menghentikan pencemaran atmosfer.
Kabut juga dapat terbentuk dari uap air yang berasal dari tanah yang lembap, tanamantanaman,
sungai, danau, dan lautan. Uap air ini berkembang dan menjadi dingin ketika
naik ke udara. Udara dapat menahan uap air hanya dalam jumlah tertentu pada suhu
tertentu. Udara pada suhu 30 °C dapat mengandung uap air sebanyak 30 gr uap air
per m3, maka udara itu mengandung jumlah maksimum uap air yang dapat ditahannya.
Volume yang sama pada suhu 20 °C udara hanya dapat menahan 17 gr uap air. Sebanyak
itulah yang dapat ditahannya pada suhu tersebut. Nah, udara yang mengandung uap air
sebanyak yang dapat dikandungnya disebut udara jenuh.
Ketika suhu udara turun dan jumlah uap air melewati jumlah maksimum uap air
yang dapat ditahan udara, maka sebagian uap air tersebut mulai berubah menjadi embun.
Kabut akan hilang ketika suhu udara meningkat dan kemampuan udara menahan uap
air bertambah. Menurut istilah yang diakui secara internasional, kabut adalah embun
yang mengganggu penglihatan hingga kurang dari 1 km.
Saat ini ada 4 macam jenis kabut yang diketahui, yaitu sebagai berikut.
1. Kabut Advection
Kabut advection adalah kabut yang terbentuk dari aliran udara yang melalui suatu
permukaan yang memiliki suhu yang berbeda. Salah satu contoh kabut ini adalah
kabut laut yang terjadi ketika udara yang basah dan hangat mengalir di atas suatu
permukaan yang dingin. Kabut laut sering muncul di sepanjang pesisir pantai dan di
tepi-tepi danau.
Salah satu jenis yang lain dari kabut advection disebut kabut uap. Kabut ini terbentuk
dari aliran udara dingin yang melalui air hangat. Uap air dari hasil penguapan
permukaan air secara terus menerus, bertemu dengan udara dingin. Ketika udara
mencapai titik jenuh, maka kelebihan uap air secara cepat mengembun menjadi kabut
yang berasal dari penguapan permukaan air. Kabut uap sering muncul pada saat
udara dingin bertiup di atas danau yang luas dan bertiup di atas danau yang hangat.
2. Kabut Frontal
Kabut frontal terbentuk melalui suatu pertemuan antara dua massa udara yang
berbeda temperaturnya. Kabut ini terbentuk ketika hujan turun dari massa udara
yang hangat ke dalam massa udara yang dingin tempat uap air menguap. Dengan
demikian akan menyebabkan uap air pada udara dingin melampaui titik jenuh.
3. Kabut Radiasi
Kabut radiasi terbentuk pada malam yang tenang dan bersih, ketika tanah
memancarkan kembali panas ke dalam udara. Satu lapis kabut terbentuk di seluruh
permukaan tanah, dan secara bertahap bertambah menjadi tebal. Kabut radiasi sering
muncul di lembah-lembah yang dalam.
4. Kabut Gunung
Kabut gunung terbentuk ketika uap air bergerak menuju ke atas melewati lerenglereng
gunung. Udara dingin bergerak ke atas lereng sampai tidak sanggup menahan
uap air. Titik-titik kabut kemudian terbentuk di sepanjang lereng gunung.
Sumber: http://www.e-smartschool.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar